Kamis, 22 Agustus 2013

PULAU BUNYU




PULAU BUNYU


Pulau Bunyu merupakan pulau kecil yang terletak di bagian utara Kalimantan. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan pulau ini. Kondisi geografis yang letaknya cukup jauh dan kecilnya wilayah pulau ini merupakan alasan yang melatarbelakangi ketidaktahuan masyarakat akan keberadaan Pulau Bunyu. Padahal, sangat banyak potensi alam yang terkandung di Pulau Bunyu. 

 
Gambar 2. Dermaga Speedboat
Pulau Bunyu merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara yang dihuni ± 11.000 jiwa. Pulau yang terdiri dari tiga desa, yaitu Bunyu Barat, Bunyu Selatan, dan Bunyu Timur ini memiliki luas daerah sekitar 198,32 km² serta berjarak ± 60 km dari Ibu Kota Kabupaten Bulungan, Tanjung Selor. Perjalanan dari Pulau Bunyu menuju Ibu Kota Kabupaten dapat ditempuh menggunakan speedboat dalam waktu tempuh sekitar 2 jam.

Pulau Bunyu dihuni oleh masyarakat dari suku yang berbeda-beda, diantaranya Suku Jawa, Suku Bugis, Suku Banjar, dan suku-suku lainnya. Namun, suku asli Pulau Bunyu ialah Suku Tidung. Agama yang dianut penduduknya juga beraneka ragam, yaitu: agama Islam, Kristen Protestan/Katolik, Budha, Tionghoa, dan Hindu. Tetapi, mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam.
Dengan adanya perbedaan tersebut, masyarakat Pulau Bunyu saling menghargai satu dengan yang lainnya. Masing-masing suku yang ada secara khas menampilkan budayanya masing-masing. Sehingga masyarakat Pulau Bunyu terkenal memiliki rasa kekelurgaan yang tinggi. Sebagian besar masyarakat Pulau Bunyu bekerja sebagai Pegawai Swasta, PNS, petani kebun, dan nelayan.
Selain itu, Pulau Bunyu adalah pulau kecil yang memiliki kekayaan potensi alam yang sangat besar. Hasil alam yang terdapat di Pulau Bunyu sangat berpengaruh terhadap pembangunan daerah yang berada di Kabupaten Bulungan. Hasil alam itu meliputi: Gas Alam, Minyak Bumi, serta Batu Bara. Hasil dari pertambangan inilah yang memberikan devisa terbesar di Kabupaten Bulungan.
Kekayaan alam yang terdapat di Pulau Bunyu turut melatarbelakangi adanya aktifitas ekplorasi potensi alam melalui kegiaatan pertambangan. Pertambangan yang terkenal dari Pulau Bunyu adalah pertambangan Minyak dan Gas yang digembleng oleh perusahan besar seperti PERTAMINA yang telah melakukan aktivitas eksplorasi dan eksploitasi MIGAS di Pulau Bunyu sekitar lebih dari 40 tahun lamanya. Namun, seiring berjalannya waktu,  ada dua perusahan batu bara yang masuk dan membuka lahan pertambangan batu bara di Pulau Bunyu yaitu PT. ADANI GLOBAL dan PT. GARDA TUJUH BUANA.
Masuknya beberapa perusahaan di Pulau Bunyu turut memengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat Bunyu. Dengan adanya pertambangan batu bara ini, 98 % masyarakat Pulau Bunyu yang dahulu pengangguran sekarang telah memiliki pekerjaan. Serta dengan gas alam yang melimpah, selain digunakan sebagai bahan pertambangan MIGAS, gas alam Pulau Bunyu juga dimanfaatkan sebagai bahan utama pembangkit listrik di pulau tersebut. Sehingga 100 % masyarakat Pulau Bunyu dapat menggunakan aliran listrik tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya hal itu, PLN Pulau Bunyu telah mendapatkan pengakuan  yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia dan menjadi pulau pertama yang mencatatkan sejarah penggunaan gas alam yang menjadi bahan utama  pembangkit listrik daerah ini.

 Gambar 3. Kantor PT. Pertamina Bunyu

 Gambar 4. Aktivitas Pertambangan di Pulau Bunyu

Pulau Bunyu juga merupakan salah satu pulau yang pernah disinggahi Belanda pada saat masa penjajahan dahulu. Di salah satu wilayah terdapat peninggalan dari kolonial Belanda yang berupa rumah dan saat ini telah dimanfaatkan sebagai tempat untuk belajar Bahasa Inggris dan Ilmu Teknologi bagi anak-anak yang putus sekolah di Pulau Bunyu tersebut.
Pulau Bunyu juga dapat dijadikan objek wisata karena keindahan alam pesisir pantainya. Terdapat beberapa pantai di pulau ini, diantaranya Pantai Nibung, Pantai Sei-Kura, dan Pantai Serdang. Hal menarik lainnya ialah sering ditemukan banyak telur penyu di kawasan pantai yang ada di Pulau Bunyu.



Gambar 5. Pantai Nibung Indah




 

4 komentar: