Kamis, 22 Agustus 2013

KEUNIKAN POHON KURMA



KEUNIKAN POHON KURMA

Pohon kurma, siapa yang tak tahu  pohon kurma? Pohon yang tempat asalnya tidak diketahui karena  telah  lama dibudidayakan di beberapa negara itu. Tetapi, kemungkinan pohon kurma berasal dari tanah di sekitar Teluk Persia. Pohon yang hanya dapat tumbuh dan berbuah di daerah yang memiliki tanah yang tandus seperti gurun yang berada di wilayah Arab maupun Afrika. Pohon kurma memiliki batang pohon yang diameternya tidaklah terlalu besar tetapi merupakan pohon yang cukup tinggi karena dapat tumbuh hingga 15-25 m, serta memiliki bentuk daun yang menyirip seperti daun pada pohon kelapa.
            Pohon kurma, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan pohon yang lain. Walaupun pohon kurma bukan sejenis dengan  kaktus, tetapi pohon kurma dapat tumbuh di daerah yang sangat tandus, yang tanahnya mengandung sedikit air.  Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam setelah 4 sampai  7 tahun dan bisa dipanen ketika berusia 7 sampai 10 tahun.
            Disamping keunikan itu, pohon kurma juga dapat menghasilkan buah yang dapat dinikmati kelezatan buahnya. Berbentuk lonjong-silinder dengan memiliki panjang 3 hingga 7 cm. Buah yang dihasilkan oleh pohon kurma dikenal sebagai buah kurma. Buah kurma juga dikelompokkan menjadi tiga jenis,  ada yang lunak, semi-kering, dan ada juga yang kering, buah kurma ini memiliki rasa yang manis.
            Pohon kurma juga memiliki beberapa keunikan lainnya, Selain menjadi pohon yang paling tahan terhadap kekeringan, pohon kurma juga tahan terhadap angin. Banyak pohon-pohon rindang dan besar yang tumbang jika tertiup angin. Tetapi, pohon kurma memiliki akar yang sangat kuat sehinggga batang pohonnya tidak mudah tumbang. Selain itu, daun-daun pada pohon kurma juga tidak akan berguguran saat musim panas ataupun musim dingin.
            Dengan berbagai keunikan yang dimiliki pohon kurma, tidaklah heran jika pohon kurma dikatakan sebagai pohon yang sangat kuat. Tidak ada satupun dari tanaman ini yang tidak bermanfaat. Buahnya yang dapat kita jadikan bahan makanan, batang pohonnya yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan rumah, dan lainnya, pelepahnya juga dapat digunakan sebagai atap, penutup celah-celah, dan lubang, daunnya bisa dibuat keranjang dan perabotan rumah tangga, dan masih banyak yang lainnya. Jadi, hendaklah kita menjaganya dengan tidak  mengambil ataupun menggunakan pohon kurma secara berlebihan agar pohon kurma tidak punah.

KARYA TULIS (DISIPLIN BERKENDARA)


DAFTAR ISI
                                                                     
          JUDUL……………………………………………………….1

          DAFTAR ISI………………………………………………...2

          BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………...3
                   A. Latar Belakang
                   B. Permasalahan

          BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………4

          BAB 3 PENUTUP………………………………………….6
                   A. Kesimpulan
                   B. Saran
          DAFTAR PUSTAKA……………………………………….7

                     

                             2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
          Pembangunan Nasional adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Tidak ada kecacatan dan kematian akibat adanya kedisiplinan dalam berkendara. (DEPKES RI. 2002)
          Kecelakaan yang terjadi di jalan raya mungkin pada tahun 2012 adalah sebanyak 20 (dua puluh) kasus. 1 (satu) kasus berakhir dengan kematian, 2 (dua) kasus cacat permanen , 17 (tujuh belas) kasus dengan luka ringan. (PUSKESMAS BUNYU, 2012)

B. Permasalahan
          Bagaimana cara agar kita dapat disiplin dalam berkendara?








3

BAB 2
PEMBAHASAN
          A. Disiplin menurut Andi Rasdiyanah (1995:28) yaitu kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk patuh kepada keputusan pemerintah atau peraturan yang berlaku
              DEPDIKNAS (1992:3) disiplin adalah :
              Tingkat konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan akan dicapai, waktu dan proses pelaksanaan suatu kegiatan.
              Dari berbagai macam pendapat tentang disiplin, dapat diketahui bahwa disiplin merupakan sutu sikap moral masyarakat yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral dan disiplin memiliki peranan  yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama dalam ketaatan berkendara.
          B. Dalam berkendara kita harus disiplin dalam hal :
              1. Pengendara sudah cukup umur untuk berkendara >17 tahun
              2. Jangan menghentikan kendaraan di sembarang tempat
              3. Pengendara mempunyai SIM
              4. Memiliki dan selalu memeriksa kelengkapan kendaraan
              5. Menaati rambu-rambu lalu lintas
4
          C. Perilaku para pengendara zaman sekarang sangat tidak disiplin; contohnya sebagai berikut :
Suara kenalpot yang sangat bising, anak-anak yang berusia dibawah 17 tahun banyak yang sudah mengendarai kendaraan, banyaknya masyarakat yang belum mempunyai SIM, STNK, pengendara yang tidak memakai helm, dan tidak menaati peraturan lalu lintas lainnya.














5


BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
               Bersasarkan berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa disiplin dalam berkendara itu dapat  selalu dihindarkan apabila masyarakat menyadari segala peraturan yang berlaku.

B. Saran
              Penulis akan memberikan saran dalam upaya meningkatkan disiplin berkendaraan sebagai berikut :
          1. Pihak berwenang harus lebih sering memberikan penyuluhan tentang peraturan lalu lintas.
          2. Bagi masyarakat sebaiknya selalu memprioritaskan keselamatan di jalan raya dengan kesadaran dan pengendalian diri dalam berkendaraan.
          3. Bagi penulis sendiri semoga dengan data dari berbagai pihak ini semakin mampu dalam meningkatkan disiplin dalam berkendaraan.
              



6


DAFTAR PUSTAKA

          1. detik.com
              (27 Januari 2013 ; 19.00)
          2. id.wikipedia.org/wiki/disiplin
              (28 Januari 2013 ; 15.18)
          3. www.ktb.co.id/dealer/servis penting
              (30 Januari 2013 ; 20.12)
          4. Puskesmas Bunyu,2012
              (30 Januari 2013; 19.30)
         








7
 

Bob Sadino



Bob Sadino

Bob Sadino (lahir di Lampung, 9 Maret 1939; umur 74 tahun), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp100.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.
Sehingga “Bob Sadino” terkenal sebagai pengusaha sukses yang  memulai kesuksesannya dengan berbagai usaha dan kerja keras yang gigih yang Bob Sadino lakukan.

Karakter Wirausahawan Sukses versi Bob Sadino


Banyak pebisnis yang harus gulung tikar karena usahanya tidak juga meraup keuntungan meski telah lama berdiri.
Kesuksesan  berwirausaha tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya modal dan sumber daya yang dimiliki pebisnis, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ketahanan mental dari si pebisnis itu sendiri.
Bob Sadino, pengusaha sukses sekaligus pendiri Kemfood dan Kemchick, mengemukakan 5 karakter yang harus dimiliki seorang wirausahawan agar sukses menjalankan bisnis pribadinya. Adapun karakter tersebut, yakni:
1.     Memiliki kemauan yang keras. Memulai sesuatu, apapun itu, bukanlah sesuatu yang gampang. Kendala dan masalah pasti dihadapi oleh orang yang baru akan memulai sebuah kegiatan. Hal ini juga berlaku dalam bisnis pribadi. Membuka bisnis pribadi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, calon wirausahawan harus memiliki kemauan yang keras agar dapat menghadapi kendala dan masalah di masa-masa awal bisnisnya.

2.     Bertekad kuat. Ketika bisnis pribadi telah didirikan, permasalahan selanjutnya adalah menaati action plan yang telah dirancang. Action plan berisi langkah-langkah konkret yang menjadi panduan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya. Sering terjadi, kendala yang ditemui pebisnis di lapangan membuat ia harus berimprovisasi dan mengambil langkah yang tidak tertuang dalam action plan. Agar bisnis tidak melenceng jauh dari target yang sudah dirancang, wirausahan harus memiliki komitmen dan tekad yang kuat untuk selalu konsisten menjalankan bisnis. Target dan rencana kerja yang sudah disusun harus dijalankan semaksimal mungkin agar misi awal didirikannya bisnis dapat dicapai.

3.     Berani mengambil risiko. Ketakutan untuk mengambil keputusan akan membuat bisnis berjalan di tempat. Risiko berbisnis salah satunya adalah kerugian. Namun, bukan berarti risiko tersebut menuntut pebisnis untuk selalu ‘bermain aman’. Keberanian untuk berinovasi dan mencoba strategi baru dibutuhkan untuk perkembangan bisnis.

4.     Tahan banting dan tidak cengeng. Apapun profesi yang dilakoni seseorang, dapat dipastikan akan selalu ada tantangan dan cobaan yang harus dihadapi. Begitu pula dengan profesi wirausahawan. Halangan teknis maupun non-teknis akan selalu ditemui wirausahawan setiap harinya. Untuk bertahan dalam situasi sulit, dibutuhkan ketahanan mental yang kuat. Pebisnis diharapkan tidak larut dalam kesedihan yang terlalu dalam jika bisnisnya sedang terguncang. Hal yang lebih penting yang harus dilakukan pebisnis adalah mencari solusi dari permasalahan tersebut dan yakin bahwa guncangan yang menerpa bisnisnya akan berlalu.

5.     Ikhlas dan selalu bersyukur. Karakter ini memang terkesan absurd namun sedikit banyak menunjang keberhasilan pebisnis dalam berwirausaha. Sikap hati yang tulus dan selalu bersyukur kepada Tuhan membuat seorang pebisnis menjalankan usahanya dengan sistem go-with-the-flow. Rasa ikhlas dan syukur ini membuat pebisnis dapat memaknai setiap hasil yang didapat dari bisnisnya, sekecil apapun profit usaha yang ia peroleh.